Kamis, 08 Desember 2011

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE DISKUSI

 
KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmaanirrahiim,
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

        Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat illahi rabbi yang mana berkat rahmat dan hidayahnya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang diajukan pada mata kuliah “Strategi Belajar Mengajar”.Shalawat beserta salam marilah kita curahkan selalu kepada baginda alam yakni nabi Muhammad  saw.

            Makalah ini adalah sebuah karya yang kami susun berkat kerja sama dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.Maka dari itu kami mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang ikut berperan aktif dalamm terwujudnya makalah ini.Terutama  pada orang tua yang telah memberikan dukungan baik moril maupum materil serta sahabat-sahabat kami yang senantiasa memberikan motivasi.

            Makalah yang kami susun ini bukanlah sesuatu yang sempurna, akan tetapi makalah ini terlahir dari kerja keras kami.Dalam penyusunan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus di perbaharui maka dari itu, kami mengharapkan  kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran supaya dalamm pembuatan makalah yang selanjutnya bisa menjadi lebih baik lagi.Terimakasih.

Billahitaufiq wal hidayah
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.








DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... 1
Daftar Isi    .......................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHLUAN ....................................................................................................... 3
A.     Latar Belakang ........................................................................................................ 3
B.     Rumusan Masalah ................................................................................................... 3
C.     Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 4
A.     Pengertian Diskusi ................................................................................................... 4
B.     Jenis-jenis Pengembangan Metode Diskusi kelompok ............................................. 4
C.     Keuntungan dan Kekurangan Metode Diskusi Kelompok ....................................... 5
D.     Langkah-langkah Diskusi ........................................................................................ 7
E.      Tujuan Diskusi ........................................................................................................ 9
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 11
A.     Kesimpulan ............................................................................................................. 11
B.     Saran ....................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 12















BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sosiologi telah memberikan pelajaran kepada kita bahwa manusia adalah mahluk sosial (social being). Dalam kehidupan bermasyarakat, oleh karena itu kita harus menyadari bahwa manusia tidak dapat hidup sendirian, selalu berhubungan orang lain. Dalam kehidupan, saling tukar menukar pendapat secara informal tentang bermacam ragam soal dan masalah kehidupan sering kita lakukan. Untuk menjaga hubungan sosial yang harmonis dalam masyarakat, diperlukan saling hormat menghormati dan rasa tenggang rasa terhadap perbedaan pendapat di antara warga masyarakat. Pernyataan pendapat dalam percakapan secara informal jarang mengubah pendapat dan kayakinan seseorang. Sering sekali pernyataan itu hanya bermafaat untuk menjelaskan pandangan seseorang ketimbang untuk mengubah pandangan orang lain.
Pandangan-pangangan yang berbeda di antara anggota masyarakat akan menjadi bahan yang diperlukan untuk dapat mengasah otak, menambah pengetahuan, mengasah ketajaman berfikir, dan memperoleh pemahaman tentang ragam dan perbedaan pendapat. Metode diskusi tidak efektif untuk menyampaikan informasi baru. Metode ini sangat baik untuk melatih peserta didik agar dapat membina hubungan interpersonal dalam masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari diskusi ?
2. Apakah kelebihan dari metode diskusi ?
3. Apakah kekurangan dari metode diskusi ?
4. Bagaimanakah langkah-langkah menggunakan metode diskusi ?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan definisi dari diskusi ?
2. Menjelaskan kelebihan dari metode diskusi ?
3. Menjelaskan kekurangan dari metode diskusi ?
4. Menjelaskan bagaimanakah langkah-langkah menggunakan metode diskusi ?



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Diskusi
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, diskusi diartikan sebagai suatu pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Sebagai metode penyuluhan berkelompok, diskusi biasanya membahas satu topik yang menjadi perhatian umum di mana masing-masing anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk bertanya atau memberikan pendapat. Berdasarkan hal tersebut diskusi dapat dikatakan sebagai metode partisipatif.
Jumlah anggota diskusi kelompok biasanya terdiri dari 5 (lima) sampai 20 (dua puluh) orang. Jumlah ini memudahkan anggota untuk berinteraksi dan memudahkan penyuluh untuk mengkoordinasi jalannya diskusi.
B. Jenis-jenis Pengembangan Metode Diskusi kelompok
Inti dari pelaksanaan diskusi adalah pertukaran ide atau pengalaman yang digali dari para peserta diskusi. Dalam proses ini, peserta dituntut terlibat langsung dan aktif, dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengungkapkan perasaan dan pemikirannya tanpa ada rasa tertekan (Deptan, 2001).
Agar lebih memberikan keleluasaan bagi peserta diskusi untuk berpartisipasi aktif, perlu dicari variasi metode diskusi yang menarik. Berikut ini adalah metode-metode yang dapat dimanfaatkan untuk menghidupkan suasana diskusi:
1. Kelompok Buzz
Metode kelompok Buzz ini adalah metode diskusi dimana peserta diskusi dibagi dalam kelompok-kelopmpok kecil terdiri dari 2-3 orang yang membahas suatu topik tertentu secara cepat untuk memberi masukan dalam diskusi pleno. Setiap kelompok kecil itu menyampaikan hasil diskusinya kepada pleno. Misalnya dalam membahas topik mengenai pendirian lumbung bersama, terkumpul suara-suara yang berbeda dari masing-masing kelompok, baik yang mendukung maupun yang meragukan keberadaannya. Pendapat kelompok-kelompok kecil tersebut ditampung dalan diskusi pleno.
2. Diskusi Pleno
Diskusi pleno di antara semua peserta dapat digunakan untuk menjelaskan topik atau konsep tertentu sehingga pemahaman peserta diskusi diharapkan akan sama. Dalam diskusi pleno ini dibahas mengenai hasil-hasil diskusi kelompok kecil.
3. Curah pendapat
Curah pendapat dilakukan untuk mendapatkan sebanyak mungkin masukan dalam waktu pendek sebagai dasar untuk diskusi selanjutnya, tanpa memperhatikan kualitas materi yang disampaikan. Pada saat ini diharapkan semua peserta menyampaikan aspirasinya.
4. Permainan
Permainan dipakai untuk menghidupkan suasana, mengaktifkan peserta dan membuka diskusi tentang suatu topik tertentu yang direfleksikan pada permainan tersebut. Contoh permainan misalnya membuat suatu rancangan gedung yang disusun dari sedotan limun oleh sebuah kelompok. Dari permainan tersebut bisa diperhatikan bagaimana kelompok tersebut berembuk untuk membuat sebuah bangunan yang kokoh dan bagus.
5. Bermain peran
Bermain peran dimanfaatkan untuk menggunakan kreativitas peserta serta untuk memberikan kesempatan kepada peserta dalam mengemukakan pengalamnnya. Contohnya, satu kelompok diskusi diminta memainkan peran yang biasa dialami dalam kehidupan petani. Ada yang memainkan peran sebagai petani yang bermasalah dengan ijon, ada yang berperan sebagai anak petani yang hampir putus sekolah, ada yang berperan sebagai ijon dan ada peran penyuluh sebagai pemberi motivasi. Kesemuanya itu mengarah pada jalannya diskusi yang menyenangkan.
C. Keuntungan dan Kekurangan Metode Diskusi Kelompok
1. Kelebihan
Sebagai metode partisipatif, penggunaan metode diskusi memiliki banyak keuntungan. Berikut ini adalah kelebihan-kelebihan yang diperoleh dari metode diskusi:
·         Aspek yang didiskusikan oleh peserta bisa berkembang bahkan melebihi aspek-aspek yang dikemukakan oleh penyuluh.
·         Peserta adalah pengamat yang lebih baik daripada penyuluh dalam penyelesaian praktis. Hal ini terjadi karena peserta adalah orang yang merasakan langsung masalah-masalah yang mereka hadapi.
·         Dalam diskusi kelompok ada hubungan yang kuat antara pengetahuan dengan praktek sehari-hari, yang biasanya tidak terdapat dalam metode lain seperti ceramah atau media massa.
·         Bahasa yang digunakan dalam diskusi lebih akrab bagi peserta, sehingga memungkinkan peserta tidak malu untuk berbicara.
·         Peserta dapat memberikan pertanyaan, menyampaikan gagasan atau memperbaiki pernyataan yang pernah diungkapkannya terdahulu.
·         Diskusi kelompok lebih banyak mendorong kegiatan peserta apabila divariasikan dengan metode lain seperti bermain peran atau permainan kartu.
·         Peserta diskusi berkesempatan untuk menemukan aspek masalah yang tidak diketahuinya. Hal ini akan memungkinkan peserta untuk mengadopsi pemecahan masalah yang dibicarakan dalam kelompok.
·         Peserta biasanya lebih tertarik karena dapat memberikan kontribusi pada penentuan masalah yang akan didiskusikannya. .
·         Norma kelompok dapat dilihat dan dipertimbangkan oleh penyuluh dan secara perlahan dapat diubah jika memang diperlukan.
·         Disamping keuntungan yang beragam.
2. Kelemahan
·         Alih informasi akan memerlukan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan demonstrasi atau metode ceramah, karena jumlah sasaran yang terlibat dalam diskusi terbatas.
·         Terdapat peserta yang dominan berbicara atau bahkan kurang berbicara sama sekali, sehingga ketangkasan penyuluh sangat diperlukan untuk menghindarkan masalah seperti ini.
·         diperoleh dari teknik diskusi bagi penyuluh pertanian, ana lupa sumbernya, tapi bagus artikelnya. Afwan
·         kemungkin besar diskusi akan dikuasai oleh peserta didik yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri,
·         tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar,
·         peserta mendapat informasi yang terbatas,
·         menyerap waktu yang cukup banyak,
·         tidak semua guru memahami cara peserta didik melakukan diskusi.
D. Langkah-langkah Diskusi
Pertama, melakukan persiapan fisik, seperti:
  1. Mengatur meja kursi siswa agar siswa dapat berhadap-hadapan atau bertatap muka. Sulit berdiskusi hanya dengan punggung.
  2. Tentukan prosedurnya, sehingga para siswa bisa dengan cepat menyesuaikan untuk bergabung dalam kelompok besar atau kemudian membentuk kelompok kecil, tanpa membuang-buang waktu.
Kedua, melibatkan siswa dalam memilih topik atau tajuk yang akan didiskusikan. Para siswa akan memilih:
  1. Sesuatu yang menarik perhatian mereka. Mungkin topik yang sedang ‘in’ dalam masyarakat, atau mungkin isu-isu mutakhir yang sedang hangat dalam kehidupan bernegara atau bermasyarakat.
  2. Sesuatu yang menimbulkan perbedaan pendapat, atau isu yang menimbulkan pro dan kontra antara kelompok masyarakat.
Ketiga, menentukan pemimpin diskusi dengan cara:
  1. Memilih beberapa siswa yang mau mengambil inisiatif, tetapi bukan yang akan mendominasi diskusi
  2. Siswa diminta untuk memilih beberapa topik atau subtopik yang menarik untuk  didiskusikan.
  3. Sarankan kepada pemimpin diskusi untuk dapat mengaktifkan siswa-siswa yang pasif, yang tidak mau mengemukakan pendapatnya. Jangan menegur mereka dengan cara “Fulan belum mengatakan apa-apa”, tetapi dengan “mungkin Anda mempunyai pendapat atau gagasan lain?”.
Keempat, berikan arahan agar kelas dapat menyepakati aturan-aturan tertentu, misalnya:
  1. Berbicara secara bergiliran
  2. Tidak berbicara lama-lama, karena diskusi bukanlah berpidato
  3. Menyatakan pandangan, bukan berdebat untuk meyakinkan
  4. Tidak boleh agresif
  5. Memberikan kesempatan agar semua peserta dapat mengambil bagian
Kelima, berikan arahan terutama kepada para pemimpin diskusi tentang cara yang dapat ditempuh untuk menajamkan pernyataan tentang gagasan-gagasan baru, misalnya:
  1. Apa pendapat Anda tentang …..?
  2. Mana yang akan Anda pilih?
  3. Apa yang akan Anda lakukan?
  4. Apakah ada alternatif-alternatif lain?
  5. Apakah itu satu-satunya sebab?
  6. Apakah hasilnya atau akibatnya?
  7. Dalam hal apa Fulan berbeda?
  8. Adakah persamaan atau perbedaan antara ………… dengan ……….?
  9. Apakah yang akan Anda lakukan, jika Anda dalam posisinya?
  10. Percaya saja?
Keenam, adakan evaluasi tentang berbagai hal tentang diskusi yang telah dilakukan, misalnya:
  1. Tingkat partisipasi, misalnya:
    • Berapa banyak siswa dalam kelompok yang telah berpartisipasi?
    • Adakah yang semula tidak berpartisipasi kemudian menjadi terlibat?
    • Apakah diskusi itu diikuti oleh semua peserta ataukah hanya didominasi oleh beberapa pelajar yang pandai berbicara?
  2. Mutu partisipasi, misalnya:
    • Adakah rasa hormat terhadap pendapat orang lain?
    • Adakah peningkatan dalam penggunaan bukti-bukri untuk mendukung pendapat?
    • Adakah kecenderungan untuk menunda keputusan sampai ada bukti yang lebih banyak lagi?
    • Apakah pelaksanaan diskusi telah mengikuti aturan yang telah digariskan?
    • Apakah ada kelompok yang hanya ngobrol, ketika kelompok lain sedang menyampaikan pendapat kelompoknya?
    • Apakah peserta bisa menaham diri ketika ada perbedaan pendapat, atau justru terjadi ketegangan di antara mereka?
  3. Evaluasi dalam aspek pengetahuan tidak pada tempatnya untuk dilakukan. Meskipun demikian, alangkah baiknya jika guru dapat secara singkat membuat ikhtisar tentang butir-butir utama yang telah dibahas dalam diskusi kelas. Lebih dari itu, akan lebih berkesan kiranya jika guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan kesan-kesan yang dialami dan diperoleh dari proses diskusi. Dengan demikian, sesungguhnya peserta telah melakukan refleksi diri.
E. Tujuan Diskusi
-        Pertama, untuk memberikan motivasi kepada siswa agar dapat berkomunikasi secara lisan, Kedua, memberikan kesempatan kepada peserta dididk untuk menggunakan pengetahuan dan informasi yang telah dimiliki. Ketiga, mengembangkan sikap saling hormat menghormati dan tenggang rasa terhadap keragaman pendapat orang lain, dalam rangka mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa.
-        Dalam buku bertajuk “Effective Teaching”, Daniel Muijs dan David Reynolds menyatakan bahwa
-        Classroom discussion can help fulfil three major learning goals: promoting students’ involvement and engagement in the lesson by allowing students to voice their own ideas; helping them develop batter understanding by allowing them to thinks through and verbalize their thinking, and, finally, helping students obtain communication skills” (2001: 25).
-        Dengan kata lain, diskusi kelas dapat membantu untuk mencapai tiga tujuan pembelajaran: (1) meningkatkan keikutsertaan dan kegiatan siswa dalam pelajaran dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyuarakan pendapatnya, (2) membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik dengan cara memberikan kesempatan untuk menyatakan pemikiran mereka, dan akhirnya (3) membantu siswa untuk meningkatkan kecakapan berkomunikasi.

Refleksi
Setelah membaca uraian tersebut, kita dapat mencoba untuk menanyakan kepada diri kita sendiri. Pertama, sudahkah kita pernah mencoba untuk menerapkan metode tersebut dalam proses pembelajaran? Kalau belum maka cobalah. Kedua, kalau sudah, apakah yang telah Anda laksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan metode diskusi kelas tersebut? Kalau belum Anda bisa menyesuaikan. Semua akan terpulang kepada diri kita sendiri. Mudah-mudahan uraian dalam tulisan ini dapat sedikit membantu Anda. Dengan menggunakan metode diskusi yang benar dalam proses belajar mengajar, diharapkan kasus-kasus kekerasan dalam kehidupan kita dapat berkurang dari hari ke hari. Insyaallah.


























BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
diskusi diartikan sebagai suatu pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Jumlah anggota diskusi kelompok biasanya terdiri dari 5 (lima) sampai 20 (dua puluh) orang. Jumlah ini memudahkan anggota untuk berinteraksi dan memudahkan penyuluh untuk mengkoordinasi jalannya diskusi.
Berikut ini adalah metode-metode yang dapat dimanfaatkan untuk menghidupkan suasana diskusi:
Sebagai metode partisipatif, penggunaan metode diskusi memiliki banyak keuntungan.Slah satu diantaranya: aspek yang didiskusikan oleh peserta bisa berkembang bahkan melebihi aspek-aspek yang dikemukakan oleh penyuluh.
Namun disamping keuntungan itu ada pula kelemahan dari metode diskusi ini diantaranya : Alih informasi akan memerlukan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan demonstrasi atau metode ceramah, karena jumlah sasaran yang terlibat dalam diskusi terbatas.
B. Saran
Karya yang kami susun ini bukanlah karya yang sempurna tapi sesuatu yang lahir dari kerja keras.tentunya kerja keras penyusun bukan tanpa kekurangan hasilnya ini.maka kami senantiasa mengharapkan masukan dan kritikan rekan-rekan pembaca dan mudah-mudahan rekan-rekan semua dapat menggali terus konsep tentang kelebihan dan kekurangan dari metode diskusi agar kita dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang hal tersebut.




DAFTAR PUSTAKA


1. Marion J. Rice. 1986. Modul-modul Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Kurikulum dan
    Pengajaran. Malang: P3TK
2. Muijs, Daniel dan Reynolds, David. 2001. Effective Teaching, Evidence and Practice.
    London: Paul Chapman Publishing.
3. nesaci.com/metode-diskusi-dalam-proses-belajar-di-sekolah/
4. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2116353-kelebihan-dan-kekurangan-
    metode-diskusi/